Selasa, 13 Maret 2012

Budaya Berjabat Tangan


POMOSDA - Apa itu berjabat tangan ?Berjabat tangan,merupakan budaya yang telah melekat dalam kehidupan masyarakat,terutama di Indonesia.Berjabat tangan merupakan wujud apresiasi sosialisasi seseorang dalam bermasyarakat atau berteman.Suatu budaya yang telah ada sejak zaman dahulu.Bagi beberapa orang mungkin tidak terlalu memikirkan budaya ini,Tapi sesungguhnya Budaya ini memiliki makna yang begitu besar,yaitu responsive seseorang terhadap orang lain.
     Berjabat tangan pun juga ada adabnya.seperti contohnya berjabat tangan dengan orang yang lebih muda dari kita atau sebaya dengan kita,kita hanya perlu berjabat tangan dengan kedua tangan atau dengan tangan kanan saja,tidak perlu mencium tangan orang yang diajak bersalaman.Lain halnya jika berjabat tangan dengan orang yang lebih tua dari kita atau yang mempunyai pangkat lebih tinggi dari kita,saat bersalaman kita harus menggunakan kedua tangan dan mencium tangan orang yang diajak berjabat tangan dengan sopan,karena itu merupakan wujud kesopan santunan.
    Budaya berjabat tangan orang Barat dan orang Indonesia,terutama di Pomosda sangatlah  berbeda.Di Luar negeri biasanya saat berjabat tangan mereka juga mencium pipi kanan dan kiri atau sering disebut dengan cipika-cipiki. Di Pomosda, seluruh civitas Pomosda selalu mengapresiasikan budaya ini, terutama setelah Shalat. Para Santri SMP maupun SMA juga selalu mengapresiasikan Budaya ini sebagai bentuk penghormatan terhadap Guru Pengajar,saat kegiatan belajar mengajar di Sekolah usai,juga seusai kegiatan mengaji di Asrama.
 Budaya Berjabat tangan perlu diaplikasikan terus,sebagai wujud apresiasi sosialisasi bermasyarakat.Berjabat tangan juga bisa meningkatkan tali kekerabatan,apalagi saat Hari Raya Idul Fitri,semua umat Muslim saling bersilaturahmi dan berjabat tangan untuk saling meminta maaf.Berarti Berjabat tangan juga merupakan perwujudan permintaan maaf kepada seseorang,juga merupakan perwujudan telah disepakatinya suatu kesepakatan.(Dinda)

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Mustofa Abdul Hanan | Achmad Ali Fauzi | Dinda Nindya Putri