Orang yang belum mengenal POMOSDA pasti terheran heran melihat santri
– santri POMOSDA mengenakan pakaian batik yang cukup aneh.
Dari desainnya saja sudah terlihat bahwa itu bukanlah batik tradisional ataupun
batik zaman sekarang.
Batik – batik tersebut sebenarnya
hanya dikenakan oleh santri tertentu
saja, jadi tidak semua mengenakan pakaian batik tersebut. Hanya santri yang tidak memakai bahasa resmi
pondoklah yang akan mengenakan pakaian
tersebut. Pakaian tersebut terlihat
mencolok dengan disain sangat kewanita – nitaan, hal ini dimaksudkan agar
santri yang tidak memakai bahasa resmi pondok kapok.
Warna dari pakaian ini sangat
beraneka ragam mulai dari merah, biru, hijau hingga serta merah jambu selain warna yang mencolok motif bunga juga
mengiringi pakaian ini. Sebenarnya tak hanya santri saja yang mendapat hukuman
tersebut. Santriwati juga mendapatkannya,
akan tetapi mereka tidak mengenakan rompi batik
melainkan kerudung merah atau hijau.
Bahasa apa sih sebenarnya yang
dipakai di POMOSDA ?? Sebenarnya bahasa resmi di pondok tersebut adalah bahasa
Arab dan Bahasa Inggris. jadi jikalau ada santriwan ataupun santriwati yang
tidak memakai bahasa tersebut maka mereka akan masuk “TAHANAN BAHASA”. Tahanan
bahasa adalah hukuman dimana seluruh santri akan memakai atribut atribut
kebahasaan seperti rompi atau kerudung.
Selain itu para pengurus bahasa juga menambahkan hukuman lain seperti menghafal
vocabularies, membuat kalimat dan membuat paragraf dalam bahasa asing
Hal ini dimaksudkan agar di masa depan kelak penerus bangsa dapat memiliki kemampuan dalam berbahasa asing selain itu hal ini juga sangat mempengaruhi perkembangan anak bangsa dalam bersosiali sasi dengan orang asing.Setelah menimbang - nimbang kembali bagaimana kawan ingin memakai bahasa asing apa tidak ? Jawabannya sebenarnya ada didalam diri kita masing masing,keuntungan yang dirasakan juga akan didapatkan oleh pribadi masing- masing.(Dinda)