Para pekerja yang sedang memasang panggung pra acara school contest VI |
Membuat panggung merupakan kegiatan sehari hari yang mereka lakukan ya hal itu karenakegiatan tersebut merupakan penompang hidup mereka. Meski musik terdengar sangat menusuk telinga itu tidak mematahkan semangat mereka. Pekerjaan seperti itu memang mempunyai resiko yang sangat tinggi, jikalau tidak hati- hati maka nyawa akan menjadi taruhan utama.
Jarak dasar panggung dengan atap yang lumayan tinggi tidak membuat mereka ngeri hal ini dikarenakan kebersamaan antar pekerja dan dukungan keluarga yang selalu mendukung juga selalu mendoakan dari rumah. Pekerjaan di lakukan secara bersama - sama jadi tidak ada pembagian tugas dalam pembuatan panggung kali ini. Semangat tambahan yan membuat para pekerja betah dalam kebisingan dan ketinggian adalah honor. Honor yan di berikan tidaklah banyak ataupun sedikit jadi para pekerja dapat bekerja secara maksimal dalam acara kali ini.
Alat - alat yang perlu di gunanakan sangatlah simpel yaitu: palu, lem, mur, baut, engkol, dan tali. Dengan alat alat tersebutlah para pekerja membanting tulang sekuat tenaga untuk menghidupi Keluarga yang ada di rumah. Pengangkatan besi penyangga bukanlah hal yang bisa di anggap enteng dalam kasus ini di butuhkan kira kira 4 orang untuk mengerek besi ke atas.
misalnya Mas Udin (salah satu pekerja pembuat panggung) meski baru sehari bekerja & membuat panggung ia sangat bersemangat dalam menjalankan tugasnya tersebut. Hal itu karena kebersamaan dan harapan akan kesejahteraan kelaurga. Sebenarnya ia bukanlah seorang penata panggung Akan tetapi setelah di tawari Radar Kediri sebagai tukang ia bersedia, ia bekerja mulai Selasa malam hingga kurang lebih pukul 05.00. Kemudian ia menuturkan juga akan bekrja untuk membongkar panggung pada minggu malam mendatang (25/3/12).
0 komentar:
Posting Komentar